Pj. Bupati Banyuasin Laporkan Hasil Percepatan Pengendalian Inflasi Daerah

PALEMBANG,OsN– Dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Selatan, Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, SH melaporkan upaya percepatan pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin digelar di Hotel Wydham, Jakabaring Kecamatan Rambutan, Rabu (12/6/2024).

Inflasi di Kabupaten Banyuasin dilaporkan secara umum harga bahan pokok penting atau bahan pangan di Kabupaten Banyuasin ditingkat konsumen stabil kecuali komoditi bawang putih, kedele dan minyak goreng curah pada minggu ke 5 bulan Mei mengalami kenaikan diatas HET/HAP (Harga Acuan Pemerintah).

Hal ini disebabkan oleh meningkatkatnya permintaan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan untuk bawang putih, kedele diperoleh dari luar daerah pada minggu ke 5 bulan Mei mulai terjadi penurunan harga untuk komoditi cabe merah dan cabe rawit merah.

Masih kata Hani, untuk beras premium dan medium mengalami penurunan harga dibawah HET/HAP sejak 2 bulan terakhir karena di Kabupaten Banyuasin sejak pertengahan bulan Februari hingga bulan April panen raya dan pada bulan Mei masih ada yang panen, untuk harga minyak goreng minyak kita di tingkat konsumen juga melebihi HET/HAP yang ditetapkan Pemerintah (Survey dilakukan pada 3 pedagang untuk masing-masing Komoditi diambil harga rata-rata).

Hani menjelaskan ada 4 strategi dalam pengendalian inflasi yang telah dilakukan yakni:

Keterjangkauan Harga dengan melakukan operasi Pasar Murah reguler 23 kali, khusus sebanyak 1 kali, pemantauan harga bahan pokok di 11 Kecamatan, melakukan sidak Pasar dan pemantauan harga ke distributor dan produsen Bapokting.

Kelancaran Distribusi dengan peningkatan ruas jalan sepanjang 6.489 meter, pembangunan irigasi D. I. R Menten dan penguatan serta perluasan KAD (Kota Jambi dan Kabupaten Muaraenim).

Ketersediaan Pasokan dengan membangun jaringan irigasi D. I. R Menten seluas 208,40 Hektar, melakukan gerakan menanam sayur (Gertas), buah dan rempah, peningkatan produksi pertanian padi, tanaman pangan dan holtikultura,. pemberian bantuan alat berupa Handspayer, bantuan benih dan pupuk. Bantuan bibit ikan patin, pakan, bibit ikan gurame, kolam terpal, jaring. Penyaluran cadangan pangan berupa beras, pengembangan SDM melalui penyuluhan pertanian, melakukan pemantauan ketersediaan pasokan ke distributor dan produsen Bapokting.

Komunikasi Efektif dengan melaksanakan rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah, High Level Meeting dan melaksanakan laporan harian harga Bapokting.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Ricky Perdana Gozali pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada TPID dalam upaya pengendalian inflasi. Selain itu juga, Ricky menyampaikan bahwa ada 4 komoditi yang sering terjadi kenaikan harga yakni beras, minyak goreng, cabe dan bawang merah.

Sementara itu, Penjabat gubernur Sumsel, Dr. Drs. A. Fatoni, M. Si menghimbau untuk tidak menaikkan pajak dan retribusi pasar, mendorong pembudidayaan pangan seperti cabe dan bawang, memaksimalkan produksi pangan daerah untuk kebutuhan pangan daerah sendiri, lakukan komunikasi dengan masyarakat atas upaya pemerintah dalam penanganan inflasi.

Sebagai Gubernur Sumsel, Fatoni menekankan bahwa semua jajaran Bupati dan Walikota harus terus berperan aktif dalam pengendalian inflasi agar kestabilan harga terjaga dan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Sumatera Selatan.

(Diskominfo.SP/IKP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *